Kamis, 04 Agustus 2016

Semester 1 Mata Kuliah Pengantar Studi Islam

Edit Posted by with No comments


Karakteristik Ajaran Islam
·       
      Komprehensif yang artinya menyeluruh
·        Moderat yang artiny jalan tengah
·        Dinamis yang artinya selalu bergerak
·        Universal
·        Elastis dan flexibel yang artinya agama islam itu Rukhsah (ringkas), islam itu banyak kelonggaran-kelonggaran.
·        Tidak memberatkan
·        Gradiasi yang artinya berangsur-angsur
·        Sesuai dengan fitrah manusia
·        Argumentasi filosofis

Sejarah Perkembangan Studi Islam
     Sejarah islam dibagi menjadi beberapa fase:
1.  Fase Rasulullah
Pada fase Rasulullah dianggap sebagai fase yang paling ideal, karena jika ada permasalahan langsung bisa ditanyakan kepada Rasulullah, pada masa perkembangan islam menekankan tentang pengetahuan.
Membaca => menghafal => memahami (tafsir)  => mengaplikasikan kehidupan sehari dengan sikap dan perilaku.
2.  Fase Khulafaur Rasyidin
a.  Abu Bakar
Sibuk dengan memerangi orang-orang yang murtad yang keluar dari islam.
b.  Umar bin Khattab 9pemilihan formatur)
·        Expansi ke wilayah byzantium
·        Dikenal dengan ijtihad
·        Pernah berijtihad tidak boleh zakat kepada orang muallaf yang kaya
·        Shalat tarawih berjama’ah pada masa Umar bin Khattab
c.  Utsman bin Affan
·        Kodifikasi al-Qur’an
d.  Ali bin Abi Thalib
·        Dianggap sebagai tahun politik
·        Munculnya aliran-aliran ilmu kalam

Pendekatan dalam Studi Islam
Pendekatan => cara mendekati
1.  Pendekatan teologis atau normatif
Memahami islam dengan menekankan simbol-simbol keagamaan dan biasa mengklaim dia yang paling benar dan yang lain salah.
Teologis => konsep pokok
2.  Pendekatan Antropologis Sosiologis
Mendekati islam dari sisi orang perorang atau individu
3.  Pendekatan sejarah
4.  Pendekatan psikologis
Islam itu ada yang dilahir dan ada yang bathin.
Metodologi Studi Islam
·        Beberapa metode pendekatan islam (komparasi)
a.  Kita harus mengenal Allah dan membandingkan dengan sesembahan agama lain.
b.  Mempelajari kitab-kitab al-Qur’an dan membandingkan dengan kitab-kitab yang lain.
c.  Mempelajari kepribadian Nabi Muhammad dan membandingkan dengan tokoh-tokoh yang terkenal dan ditulis dalam sejarah.
d.  Mempelajari tokoh-tokoh islam yang utama dan membandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain.

·        Metode Hasanuddin Razaq (sintesis)
a.  Islam harus dipelajari dari sumber aslinya yaitu al-Qur’an dan hadits.
b.  Islam harus dipelajari secara integral (antara satu ilmuwan dan ilmuwan lain)
c.  Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh ulama besar.
d.  Islam hendak dipelajari ketentuan normatifnya dan al-Qur’an kemudian hubungan dengan empiris, sosiologis yang ada di masyarakat.

Islamic Studies Tinjauan Filsafat Ilmu

Konverensi IAIN Syarif Hidayatullah dan IAIN Sunan Kalijaga ke UIN serta beberapa IAIN lainnya di Indonesia telah memunculkan kembali perdebatan klasik tentang hubungan ilmu umum dan ilmu agama. Keduan entitas ilmu ini, dianggap tidak bisa dipertemukan keduanya dianggap mempunyai wilayah operasi yang berbeda.
Perubahan IAIN ke UIN salah satunya berproyeksi untuk menyelesaikan dikotomi ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama (islam). Sebenarnya kalo kita kembali kepada sumber normatif islam, yaitu al-Qur’an tidak dikenal aspek kualitas dan dikotomis antara ilmu yang direbut ilmu umum dan ilmu agama. Semua ilmu (ilmu alam, humaniora, filsafat, agama) merupakan satu kesatuan dan hakikatnya adalah penjelmaan dan perpanjangan dari ayat-ayat tuhan, baik itu yang tersurat dalam kitab suci atau yang tersirat dalam alam semesta ada dalam diri manusia sendiri.
Klasifikasi ilmu ini yang disusun oleh al-Ghazali sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu sampai sekarang. Terkesan bahwa ilmu agama (syar’iyyah) terpisah dari ilmu intelektual (aqliyyah).
Islamic studies yang saat ini telah muncul ke permukaan seriring perubahan IAIN ke UIN mengindikasikan kajian ilmiah yang harus dipelajari dengan pendekatan atau metodologi yang tepat secara utuh dan komprehensip, sehingga mampu menjawab tantangan zaman.

0 komentar:

Posting Komentar