Objek Pendidikan Islam
1.
Q.S. at-Tahrim ayat 6
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ
مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”, Q.S. A-Tahrim: 6
2.
Asbabun Nuzul
Ketika
turun ayat tersebut, umar berkata “Wahai Rasullah, kita dapat menjaga diri kita
sendiri, tetapi bagaimana kita menjaga diri kita sendiri, tetapi bagaimana kita
menjaga keluarga kita?” lalu Rasullah menjawab “Kamu larang mereka mengerjakan
apa yang dilarang Allah untukmu dan kamu perintahkan mereka, apa yang
diperintahkan Allah kepadamu. Itulah penjagaan antara diri mereka dengan
neraka.
3.
Kesimpulan
Objek
pendidikan dalam surat at-Tahrim ini lebih spesifik lagi, yaitu keluarga. Dan
keluarga itu adalah anak, istri, dan hamba sahaya.
Objek
pendidikan islam secara luas berarti seluruh umat muslim berhak mendapatkan
pendidikan. Objek Pendidikan Islam secara luas adalah untuk diri sendiri.
Pendidikan Sepanjang Hayat
1.
Q.S. Ali Imran
ayat 190
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ
وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ﴿ە۱۹﴾
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang yang berakal. (Q.S. Ali Imran: 190)
2.
Kesimpulan
Menuntut
ilmu baik itu bagi kalangan pelajar, mengajar ataupun untuk setiap manusia.
Dari ayat di atas maksudnya, pengetahuan yang Allah berikan itu sangat luas dan
tak terbatas, sehingga harusnya manusia lebih sejahtera dan mengetahui
menggunakan akalnya yang telah di anugerahkan Allah SWT. Ilmu terus berkembang
dan pengetahuan manusia terus bertambah dan menciptakan kesejahteraan jika
manusia melakukan pendidikan dan pembelajaran.
Fadilah Menuntut Ilmu
1.
Di dalam
al-Qur’an banyak sekali ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang keutamaan ilmu
antara lain yaitu Q.S. Ali Imran ayat 18
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ
وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
“Allah mengatakan bahwasanya tidak ada tuhan (yang
berhak disembah) melainkan dia, yang menegakan keadilan. Para malaikat dan
orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada tuhan
(yang berhak disembah) melainkan dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Q.S. Ali Imran: 18)
2.
Kesimpulan
Ayat ini menunjukkan
akan keutamaan ilmu, karena Allah telah menggandengkan persaksian para ulama
dengan persaksiannya dan persaksian para malaikat, bahwa dia adalah sesembahan
yang benar, yang berhak diibadahi, tidak ada ilah yang benar melainkan dia.
Pentingnya
Mengamalkan Ilmu
1.
Ayat al-Qur’an yang
berhubungan dengan pentingnya mengamalkan ilmu. Allah SWT berfirman dalam Q.S.
Ash-Shaff ayat 2 dan 3.
(2). يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?
(3). كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ الَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.
2.
Kesimpulan
Ilmu dan amal
perbuatan adalah ilmu yang sempurna yang disimpan di dalam hati kemudian
diamalkan. Inilah yang disebut ilmu yang bermanfaat. Apabila kita mengamalkan
ilmu apa yang kita punya maka ilmu ini aan memberikan kebaikan kepada
pemiliknya. Sedangkan ilmu tanpa amal akan menghujat pemiliknya pada hari
kiamat. Oleh karena itu, Allah memperingatkan kepada kaum muslimin yang hanya
bisa berbicara tidak melakukan apa-apa.
Murid Sebagai Peserta
Didik Pendidikan Islam
1.
Q.S. at-Taubah
ayat 122
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ
مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا
قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
“Tidak
sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.” (Q.S. at-Taubah: 122)
2.
Kesimpulan
Ayat ini menunjukkan atau memberikan
anjuran tegas kepada umat islam agar ada sebagian dari umat islam memperdalam
agama. Dalam safwah al-Tafsir dikatakan bahwa yang dimaksud kata tafaqquh fi
al-din adalah menjadi seseorang yang mendalami ilmunya dan selalu memiliki
tanggung jawab dalam pencarian.
Media
Pendidikan Islam
1.
Q.S. al-Luqman
ayat 16
يَا
بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي
صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ
يَأْتِ بِهَا اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika
ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit
atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya
Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Q.S. al-Luqman ayat 16)
2.
Kesimpulan
Luqman mewasiatkan kepada anaknya agar selalu waspada
terhadap rayuan yang telah mengajak dan mempengaruhi manusia melakukan
perbuatan-perbuatan dosa. Apa yang dilakukan manusia, sejak dari yang besar
sampai yang sekecil-kecilnya yang nampak dan yang tidak tampak, yang terlihat
dan yang tidak terlihat pasti diketahui Allah, karena itu Allah pasti akan
memberikan pembalasan yang setimpal dengan perbuatan manusia itu.
EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM
1. Q.S.
an-Ankabut ayat 2
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا
يُفْتَنُونَ
“Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?” (Q.S. an-Ankabut: 2)
2. Kesimpulan
Pada
ayat ini, Allah bertanya kepada manusia yang telah mengaku beriman dengan
mengucapkan kalimat syahadat bahwa apakah mereka akan dibiarkan begitu saja
mengakui keimanan tersebut tanpa lebih dahulu di uji? Tidak, malah setiap orang
beriman harus di uji terlebih dahulu. Sehingga dapat diketahui sampai dimanakah
mereka bersabar dan tahan menerima ujian tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar